Gunadarma University

Rabu, 08 Juni 2016

PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOIAN INDONESIA

     MASALAH POKOK TINGKAT PEMBANGUNAN NEGARA MENURUT DUDLEY SEERS 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibgWMgX85osq3CSuoZW2OZeExHPUMGXnMsICk7IwfM0MgP-15UgsKqejObqGDAcaoUu8vjI6F90YTbHPIyP93BgW_pKZLsdx0o6maHr9Dy5JJMBJMwZ7J1cZGGv2O0E64xiJP5eiB0EyU/s1600/d88e4645.jpg
   
Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara. 3 Masalah tersebut yaitu:
v Tingkat Kemiskinan
v Tingkat Pengangguran
v Tingkat Ketimpangan di berbagai bidang






   2.      PENDAPATAN NASIONAL YANG SIAP DIBELANJAKAN (DISPOSIBLE INCOME)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWgOqKaiWEn8pTGOXUd8qfvrhZQ3bUnBKnGhgK18k4c_6o6xiUlwW0qv3OWL9viksSy-ZWTdFwZlo6xdLi0UT4nUiK6VCWLTbO3_46teZLTW6HtKB3MVFLpKzsEp2ko6MoFKlsVo735mo/s400/lubuk-duit-jana-pendapatan-melalui-blog.jpg


Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh daripersonal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Disposible income merupakan pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung.
Rumusan untuk menghitung DI adalah:

DI = PI - Pajak Langsung

Jika ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :


Y Disposible = NI + Tr – Tx langsung
dimana :

Tr = Goverment Transfer (Subsidi Pemerintah)
Tx = Pajak Langsung




    3.     SOAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Bila diketahui pengeluaran pemerintah 24M, Gaji Upah dari sektor rumah tangga 5M, Pendapatan pemerintah 25M, Investasi sektor swasta 10M, Devisa negara 12M, Laba dari sektor swasta 4M, Ekspor 2M, Import 1M, Komsumsi rumah tangga 8M.
Hitunglah:
a. Besarnya GNP
b. Besarnya NI
Diketahui :
v Pengeluaran Pemerintah                : Rp. 24 M
v Gaji Upah Sektor Rumah Tangga  : Rp. 5 M
v Pendapatan Pemerintah                  : Rp. 25 M
v Investasi Sektor Swasta                  : Rp. 10 M
v Devisa Negara                                : Rp. 12 M
v Laba dari Sektor Swasta                 : Rp. 4 M
v Eksport                                           : Rp. 2 M
v Import                                             : Rp. 1 M
v Konsumsi Rumah Tangga              : Rp. 8 M

Ditanya :

a.   Berapa Besarnya GNP?
b.  Berapa Besarnya NI?

Jawab :
a.    Besar GNP (Gross National Product)

Y = C+I+G+(E-I)

GNP didapat dengan perhitungan sebagai berikut :
·          Konsumsi Rumah Tangga         : Rp. 8 M
·          Investasi Sektor Swasta             : Rp. 10 M
·          Pengeluaran Pemerintah            : Rp. 24 M
·          Eksport Netto (Ekspor – Impor): (Rp. 2M – Rp. 1M)
                                                                 _______________+
Besar GNP  : Rp. 43 M

Jadi Besarnya Pendapatan Nasional (GNP) adalah Rp.43.000.000.000,-


b.   Besar NI (National Income)

NI = R+W+I+P

·          Laba dari Sektor Swasta                        : Rp. 4 M
·          Gaji Upah Sektor Rumah Tangga          : Rp. 5 M
·          Pendapatan Pemerintah                         : Rp. 25 M
·          Devisa Negara                                       : Rp. 12 M
                                                                       _____________+
                                                      Besar NI    : Rp. 46 M

Jadi Besarnya Pendapatan Nasional Indonesia (NI) adalah Rp.46.000.000.000,-

ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA


I.          PENGERTIAN INFLASI, DEFLASI, DEPRESIASI DAN APRESIASI

A. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga- harga secara umum dan terus- menerus berkaitan mekanisme pasar

B. Deflasi
Lawan dari inflasi adalah deflasi. Deflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukan turunnya harga barang-barang secara umum dan terus-menerus. Deflasi juga mengakibatkan para pengusaha sulit mengadakan Investasi (penanaman modal) yang berbentuk pendirian perusahaan, dan lain-lain karena sulit mendapatkan uang.

C. Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.

D. Apresiasi
Apresiasi adalah kenaikan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing yang terjadi karena kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing.


II.               PENGERTIAN APBN DAN GAMBARAN SECARA GARIS BESAR POS POS YANG ADA DALAM APBN DI INDONESIA

A.               PENGERTIAN APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

B.               GAMBARAN SECARA GARIS BESAR POS-POS YANG ADA DALAM APBN DI INDONESIA

Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun. Seperti namanya, maka secara garis besar APBN terdiri dari pos-pos seperti dibawah ini :

a.  Dari Sisi Penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
b.  Dari Sisi Pengeluaran, terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Berimbang dalam arti pemerintah berusaha bahwa pengeluaran pemerintah akan selalu diusahakan dengan penerimaannya. Sedangkan dinamis diartikan bahwa akan selalu diusahakan adanya peningkatan yang terus menerus terhadap penerimaan negara dengan peningkatan kegiatan pembangunan di Indonesia. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih anatara penerimaan dalam negeri dengan penerimaan rutin, belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan di Indonesia.

a.  Perkiraan Penerimaan Negara

v   Penerimaan Dalam negeri

Pertama, penerimaan dalam negeri untuk tahun-tahun setelah masa pemerintahan  Orde baru masih cukup mengantungkan pada penerimaan dari ekspor minyak bumi dan gas alam. Namun dengan mulai tidak menetunya harga minyak dunis, maka mulai disadari bahwa ketergantungan penerimaan dari sector migas perlu dikurangi. Untuk keperluan itu, maka pemerintah menempuh beberapa kebijaksaan diantaranya :
Deregulasi bidang Perbankan (1 Juni 1983), yakni dengan mengurangi peran bank sentral, serta lebih member hak kepada bank pemerintah maupun swasta untuk menentukan suku bunga deposito dan pinjaman sendiri. Dampak dari deregulasi ini adalah meningkatnya tabungan masyarakat.
Deregulasi bidang perpajakan (UU baru,1 Januari 1984), untuk memperbaiki penerimaan negara.
Kebijakan lain yang selanjutnya dapat menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan mantap.

v   Penerimaan Pembangunan

Meskipun telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah, namun karena laju pembangunan yang demikian cepat, maka dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan dana penunjang dengan dana yang berasal dari luar negeri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri  (hutang bagi Indonesia) tersebut makin meningkat jumlahnya, namun selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan prioritas sector yang lebih produktiif. Dengan demikiab bantuan luar negeri tersebut dapat dikelola dengan baik (terutama dalam hal pengembalian cicilan pokok dan bunganya) .

b.  Perkiraan Pengeluaran Negara

v   Pengeluaran Rutin Negara

Pengeluaran rutin negara adalah pengeluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana sebelumnya secara rutin diantaranya :
1)  Pengeluaran untuk belanja pegawai
2)  Pengeluaran untuk beelanja barang
3)  Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
4)  Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
5)  Pengeluaran lain-lain.

v   Pengeluaran Pembangunan

Secara garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah :
1)  Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga negara, diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga negara bersangkutan.
2)  Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah (Dati I & II).
3)  Pengeluaran pembangunan lainnya.


 III.          TRILOGI PEMBANGUNAN 
Trilogi Pembangunan  adalah wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan orde baru di Indonesia sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara.
Trilogi pembangunan terdiri dari:
1)  Stabilitas Nasional yang dinamis
2)  Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan
3)  Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya.


KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL


A.     KEBIJAKSAAN MONETER



Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement" kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan (yang lebih baik) dengan mengatur jumlah uang beredar. Kondisi lebih baik adalah meningkatnya outputkeseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga (inflasi terkontrol).Melalui kebijakan moneter jika yang dilakukan pemerintah adalah menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah dikatakan menempuh kebijakan ekspansif (monetary expansive). Sebaliknya jika jumlah uang beredar dikurangi, pemerintah menempuh kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive) atau kebijakan uang ketat (tight money policy).

Dilihat dari upaya yang ditempuh, kebijakan moneter ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis kebijakan moneter, yakni :

1.  Kebijaksanaan Moneter Kuantitatif



Sesuai namanya jenis kebijaksanaan moneter ini dengan mengatur uang beredar dan tingkat suku bungan dari segi kuantitasnya. Kebijaksaan ini umumnya dijalankan dengan tiga cara :
Pertama, Operasi Pasar Terbuka (open market operasion) adalah pemerintah mengendalian jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah (government securities). Dengan harapan uang yang beredar akan menjadi lebih banyak /menjadi lebih sedikit sesuai yang diperlukan dalam kegiatan perekonomian Indonesia.
Kedua, Tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umum yang meminjam ke bank sentral. Dalam kondisi tetentu, bank-bank mengalami kekurangan uang, sehingga mereka harus meminjam kepada bank sentral. Bila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menurunkan tingkat bunga pinjaman (tingkat diskono). Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi besar, sehingga jumlah uang beredar bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
Ketiga, Penetapan rasio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang beredar, jika rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya.

2.  Kebijakan Moneter Kualitatif

Sedangakan kebijaksanaan moneter kualitatif adalah dengan mengatur dan menghimbau pihak bank umum/lembaga keuangan lainnya, baik menejemennya maupun produk yang ditawarkan kepada masyarakat guna mendukung kebijaksanaan moneter kuantitatif yang sedang dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Disamping itu kebijaksanaan ini juga bertujuan untuk lebih mengawasi kegiatan perbankan dan lembaga keuanganlainnya agar tidak sampai merugikan masyaakat, bank umum itu sendiri sampai dengan perekonomian secara umum.


B. KEBIJAKSANAAN FISKAL




Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran.

Menurut Nanga (2005) Jenis kebijakan fiskal dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut:

1.  Kebijakan fiskal Aktif (discretionary fiscal policy)

Adalah kebijakan di mana pemerintah melakukan perubahan tingkat pajak atau program-program pengeluarannya. Hal in i dapat bersifat ekspansif ataupun kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui peningkatan pengeluaran pemerintah (G) da n/atau penurunan penerimaan pajak (T), yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan aggregat di dalam perekonomian. Kebijakan fiskal yang kontraktif adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui pengurangan pengeluaran pemerintah (G) dan/ atau peningkatan penerimaan pajak (T) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat permintaan aggregat di dalam perekonomian (Nanga, 2005).

2.  Kebijakan Fiskal Pasif (nondiscretionary fiscal policy)

Kebijakan Fiskal Pasif ini dapat juga disebut sebagai penstabil otomatis yaitu segala sesuatu yang menurunkan  marginal propencity to spend dari pendapatan nasional, sehingga dapat mengurangi besarnya pengganda (Nanga,  2005).




Kebijakan fiskal dapat dibedakan dari beberapa segi, yaitu:
Pertama, jika dilihat dari segi cara pembayarannya sistem pembayaran pajak dibagi dalam istilah pajak langsung dan pajak tidak langsung.

1. Pajak Langsung adalah pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain serta dikenakan secara berulang-ulang secara periodic berdasarkan SKP (Surat Ketetapan Pajak) atau kohir. Contoh-contoh pajak langsung adalah sebagai berikut :
     ·        Pajak penghasilan (PPh) 
     ·        Pajak kekayaan (PBB dan lain-lain) 
     ·        Pajak perseroan 
     ·        Pajak atas bunga, dividen, dan royalty 

2. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya bisa dilimpahkan pihak lain. Contoh pajak tidak langsung adalah sebagai berikut :
     ·        Pajak penjualan 
     ·        Pajak pertambahan nilai 
     ·        Bea materai 
     ·        Bea lelang

Kedua, jika dilihat dari besar-kecilnya pajak yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak, pajak dapat dibagi dalam :
1.  Pajak Regresif ; Pajak yang besar-lecilnya yang bagsu harus dibayarkan, ditetapkan berbanding terbalik dengan besarnya pandapatan wajib pajak.
2.  Pajak Sebanding ; Pakak yang besar kecilnya sama untuk berbagai tingkat pendapatan, umumnya untuk tiap jenis komoditi dengan kaarakteristik yang sama.
3.  Pajak Progresig ; Pajak yang besar-kecilnya akan ditetapkan searah dengan besarnya pendapatan wajib pajak, semakin tinggi pendapatan semakin besar pula pajak yang harus dibayarkan begitu juga sebaliknya.

Ketiga, jika dilihat dari sisi tujuan ditetapkannya, maka ada beberapa tujuan daria adanya kebijaksanaan perpajakan ini, yakni :
1.  Pajak adalah sebagai salah satu sumber penerimaan pemerintah yang cukup potensial. Dengan semakin baik kesejahteraan masyarakat Indonesia, maka semakin besar pula nilai pajak yang didapat negara.
2.  Pajak adalah sebagai alat pengendali tingkat pengeluaran masyarakat, dapat membantu pemerintah dalam hal menekan pengeluaran, terutama jika kondisi perekonomian sedemikian cepatnya sehingga dapat memicu inflasi yang tidak terkendali.
3.  Pajak adalah salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alat untuk lebih meratakan distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat.


Sabtu, 04 Juni 2016

Kampus H Universitas Gunadarma

Kampus H Gunadarma memang bisa disebut sebagai primadonanya bagi Universitas GUnadarma. karena keindahan dan kerindangan pohon disana membuat suasana menjadi sangat asri dan indah. ketika baru saja masuk ke dalam gerbang kampus ini, mahasiswa sudah di sambut dengan kerindangan pohon yang membuatnya menjadi sejuk dan indah yang di lengkapi dengan jalur sepeda bagi para pengguna sepeda. gedung pertama yang akan di jumpai adalah perpustakaan. perpustakaan yang di desain sedemikian cantik yang bisa membuat para mahasiswa ingin membaca disana. perpustakaan di buat dengan memikirkan kenyamanan bagi orang orang yang ingin membaca disana. suasana yang nyaman dengan full kaca yang dapat membuat kita membaca sambil menikmati keindahan dan kerindangan pepohonan yang mengelilingi sekitar perpustakaan

perpustakaan 

di kampus H ini juga ada beberapa lapangan indoor bagi para mahasiswa yang ingin berolah raga. berolah raga di kelilingi pepohonan yang membuatnya semakin terasa sejuk dan menambah nilai positif bagi kesehatan orang orang yang berolah raga di arena ini. segala sesuatunya dii susun sedemikian keren hingga membuat orang yang menonton maupun berolah raga betah berlama lama disini. Sarana olah raga yang di sediakan oleh kampus ini dapat di manfaatkan para mahasiswa secara gratis. arena ini terdiri dari tiga lapangan, dua lapangan futsal dan satu lapangan voli, di tambah dengan lapangan basket. 


kampus ini memang begitu indah dan asri bangunan yang di susun sedemikian rupa yang sangat bersih dan rapi serta menimbulkan kesan mewah 





Makanan Khas Jogjakarta

Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta. Gudeg bisa disebut "gak ada matinya". karena memang makanan khas Yogyakarta ini di gemari hampir semua kalangan. Jogja dikenal sebagai kota gudeg, hampir di setiap ruas jalan ada penjaja gudeg. Diantara maraknya penjaja gudeg ini, ada beberapa nama yang memang sudah terkenal di kalangan pecinta kuliner, salah satunya adalah gudeg ibu kota.

Cara pembuatan gudeg 

Bahan utama

  • 200 gram gula aren, sisi halus
  • 10 butir telur yang sudah direbus dan kupas
  • 10 lembar daun salam
  • 4 cm lengluas, bersihkan dan potong memanjang
  • 2 liter santan
  • 1 liter air kelapa
  • 1 kg nangka yang muda, bersihkan dan potong seperti biasa

Bumbu gudeg jogja yang dihaluskan:

  • 15 siung bawang merah
  • 10 siung bawang putih
  • 10 butir kemiri, sangrai
  • 1 sendok teh ketumbar, sangrai
  • 2 sendok makan garam, secukupnya
  • ½ sendok teh merica bubuk

Bahan pelengkap:

  • kuah aren, opor ayam, tahu, sambal goreng krecek, sambal dan nasi putih

Cara membuat gudeg 

  • Langkah pertama untuk membuat resep gudeg jogja asli yang enak dan mudah, anda bisa siapkan semua bahan yang disebutkan di atas
  • Kemudian cucu nangka muda yang sudah anda bersihkan, lalu rebus sebentar dna kemudian angkat tiriskan
  •  Siapkan panci untuk memasaknya, alasi dasar panci dengan daun salam dan letakkan irisan lengkuas 
  • tepat di atas daun salam yang digunakan sebagai alas dalam panci untuk gudeg tersebutKemudian masukkan potongan potongan nangka muda, gula aren dan telur yang sudah direbus serta dibersihkan tadi
  • Lalu campurkan setengah air kelapa dengan bumbu rerempahan yang sudah dihaluskan tadi. Kemudian aduk aduk sampai bumbu tercampur dan merata, setelah rata tuangkan bumbu kedalam panci yang sudah ditata potongan nangka tadi
  • Tuangkan kembali sisa air santan kelapa hingga nangka muda dan telur rebus bisa terendam. Kemudian tutup panci dan masak
  • Nah untuk memasaknya, anda bisa memasaknya dengan menggunakan api yang sedang selama 2 jam. Dan selama 2 jam tersebut jangan sampai tutup panci anda buka supaya rasa dan baunya tidak pecah. 
  • Setelah 2 jam kira-kira lamanya, dan terlihatnya airnya sudah asat (sedikit) maka angkat dan kemudian sisihkan telurnya
  • Lalu tuangkan santan dan aduk-aduk kembali hingga potongan nangka muda hancur. Setelah itu, masukkan kembali telur dan rendam dengan air santan dan didalam nangka
  • Masak kembali dengan api yang kecil selama kurang lebih 3 hingga 4 jam dan aduk aduk sesekali. masak nangka hingga matang dan santan memang benar-benar habis serta gudeg anda berwarna coklat kemerahan
  • Setelah matang, siramkan aren atau kuah opor tepat di atas gudeg nangka muda yang anda masak
  • Gudeg siap disajikan dengan kuah opor ayam atau tahu, sambal, sambal goreng krecek dan nasi putih
  • Gudeg siap disantap



Takdir dan Waktu

Seiring waktu berjalan garis selalu ada menggambarkan kenyataan hari ini
Terimalah dengan lapang dada walau suka dan duka
Waktu terus berkemas betapa siang lekas menepi sampai kapan kau akan bertahan menggeluti kenyataan
Meninggalkan kenangan yang berserak pada jejak jejak musim hinaku dikala senja terlukis dalam angan takdir dan waktu
Sementara harapan menjemput ratap mengunyah sisa mimpi merumuskan perih menggeluti sebuah kisah.
Lihatlah bintang yang tergulai diantara siang dan malam berusaha mencapai mimpi yang tak terbeli
pasrahlah engkau pada takdir dan waktu semua hanya hening ketika mengingatnya

Kau pasti sedang menghitung berapa nasib lagi tinggal sebelum senja terakhir kau tutup tanpa seorang pun tau siapa kau
kenangan itu telah menjadi ihtihasa dimana sekarang menjadi purana maka akan ku abadikan lewat aksara
Aku tidak memahami air kepada awan yang menjadikannya mendung dan mengapa harus redup dan kemudian jatuh menjadi hujan dan menciptakan pelangi disana